Bagi
Perempuan
Kita tak
pernah betul-betul berhenti
Kita tak
pernah betul-betul rehat
Semua
tempat adalah persinggahan
Dan,
semua persinggahan hanyalah kunjungan.
Kita tak
pernah betul-betul pulang.
Tak ada
yang layak menjadi rumah untuk memulangkan tubuh kita.
Tapi Nak,
Kau
adalah rumah bagi setiap ibu untuk pulang
Seperti
kembali ke masa kecil untuk disayang kembali.
Seperti
menghidupkan anak-anak yang lama tak pernah tumbuh dan sering bersembunyi.
Terkadang
ibu iri dengan telepon genggam yang siang malam merampas harimu.
Mulai
khawatir karena suara ibu dari jauh hanya berakhir menjadi panggilan tak
terjawab dan pesan yang kau abaikan.
Usia senja
selalu menyesakkan - saat rumah untuk lelah bisa berpindah dan kau semakin
renta.
Rasanya
Ibu ingin menjadi sepatu yang selalu menopang ragamu walau hanya berakhir di
rak lusuh di luar kamarmu.
Atau
udara yang kau hirup dan kau hembuskan berulang kali
Tanpa
harus disembunyi, karena Ibu tak punya baju warna-warni dan potongan rambut
masa kini.
Dan..
Cinta
akan datang padamu jauh lebih banyak dari kota-kota yang kau kunjungi.
Tapi Ibu,
punya cinta lebih banyak dari kata-kata kau baca dan tulis.
Satu-satunya
rumah yang tak pernah menghianatimu.
Akhirnya,
Kepada
anak yang kucintai bahkan sebelum ia berupa.
Mungkin
kau akan mengangkat telepon ku kini?
Atau
mencoba untuk membalas pesan-pesanku mungkin.
0 komentar:
Posting Komentar