Kamis, 26 Maret 2020

Pulang


Bagi Perempuan
Kita tak pernah betul-betul berhenti
Kita tak pernah betul-betul rehat
Semua tempat adalah persinggahan
Dan, semua persinggahan hanyalah kunjungan.
Kita tak pernah betul-betul pulang.
Tak ada yang layak menjadi rumah untuk memulangkan tubuh kita.

Tapi Nak,
Kau adalah rumah bagi setiap ibu untuk pulang
Seperti kembali ke masa kecil untuk disayang kembali.
Seperti menghidupkan anak-anak yang lama tak pernah tumbuh dan sering bersembunyi.

Terkadang ibu iri dengan telepon genggam yang siang malam merampas harimu.
Mulai khawatir karena suara ibu dari jauh hanya berakhir menjadi panggilan tak terjawab dan pesan yang kau abaikan.

Usia senja selalu menyesakkan - saat rumah untuk lelah bisa berpindah dan kau semakin renta.
Rasanya Ibu ingin menjadi sepatu yang selalu menopang ragamu walau hanya berakhir di rak lusuh di luar kamarmu.
Atau udara yang kau hirup dan kau hembuskan berulang kali
Tanpa harus disembunyi, karena Ibu tak punya baju warna-warni dan potongan rambut masa kini.

Dan..
Cinta akan datang padamu jauh lebih banyak dari kota-kota yang kau kunjungi.
Tapi Ibu, punya cinta lebih banyak dari kata-kata kau baca dan tulis.
Satu-satunya rumah yang tak pernah menghianatimu.

Akhirnya,
Kepada anak yang kucintai bahkan sebelum ia berupa.
Mungkin kau akan mengangkat telepon ku kini?
Atau mencoba untuk membalas pesan-pesanku mungkin.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar