Aku
melihat mimpi di keranjang berisi kerupuk yang gulanya mengering dan retak
Disana
mimpiku.
Pelataran
masjid dan kampus seperti jendela tempatku melihat mimpi lalu lalang hendak
dipilih
Hendak
ditanggungjawabi.
Masjid,
trotoar, kampus.
MIPA,
Seni dan Bahasa
Adalah
tumpukan jemari mahasiswa yang menyantuni mimpi dan perutku. Juga perut nenekku.
Dan
terkadang juga adalah gelap yang membutakan mimpiku.
Aku ingin
mengadu pada Ibu tentang pukulan mereka yang melarangku berjualan.
Tapi Ia
sudah lama hilang.
Aku ingin
mengadu pada Ayah tentang mereka yang membentakku karena berjualan.
Tapi Ia
sudah lama dipanggil Tuhan.
Setiap
hari aku hanya bisa mengadu pada nenek tentang jualan
yang laku
tadi siang
0 komentar:
Posting Komentar